Prasangka ? Baik !


Hari ini aku mengunjungi organisasi di SMA ku, yaitu pramuka. Kembali ke SMA membuat ku kembali bernostalgia, hidupku berubah semenjak SMA. Aku merasa ada yang lebih baik. Lukman di SMA mulai mengenal apa itu islam. Seperti yang tertulis pada tulisanku sebelumnya, aku diperkenalkan oleh islam dengan sangat erat oleh saudara saudara rohis ku disini.

Aku sangat beruntung karena bisa bertemu mereka. Qadarullah, Allah mempertemukan kita. Padahal, jika dipikir-pikir aku tidak menginginkan untuk sekolah di SMA ini sebelumnya. Lukman SMP menginginkan untuk bersekolah di SMA lain, namun takdir berkata lain, kertas telah terhampar dan tinta sudah menulis bahwa aku ditakdirkan untuk bersekolah di SMA ini. Sempat kecewa di awal, karena aku tidak mendapatkan apa yang kuinginkan. Namun ternyata Allah lebih mengerti bahwa apa yang aku butuhkan jelas lebih dari apa yang aku inginkan.

Husnuzon….ya, kalimat tersebut yang dulu masih sangat asing untuk diriku si fakir ilmu ini. Kalimat tersebut mulai sering aku ucapkan semenjak bersekolah di SMA. Aku mulai mengerti makna husnuzon yang sesungguhnya. Berprasngka baik, hal yang sangat sulit untuk dilakukan, namun jika hati sudah ikhlas maka segala hal akan terlihat lebih baik dengan husnuzon ini.

Serendah-rendahnya husnuzon kita, tetap akan sampai kepada husnuzon kita kepada Allah. Berbicara tentang husnuzon, aku diajarkan husnuzon melalui penolakan. Aku diajarkan husnuzon melalui musibah.

Seorang anak remaja ditolak SMA pilihannya, lalu setahun kemudian ayahnya dipanggil oleh yang maha kuasa. Penolakan dan musibah tersebut mengajarkanku apa makna husnuzon dalam dunia ini. Allah mengajarkan kepada ku, bahwa penolakan SMA adalah cara terbaik dalam memperkenalkan islam kepadaku. Allah mengajarkan kepadaku, bahwa meninggalnya ayahku merupakan cara terbaik untuk menyembuhkan penyakit yang telah lama beliau idap. Kedua hal tersebut membuat aku berpikir lebih dalam, lebih kritis. Bahwa ilmu allah jauh lebih banyak daripada ilmu ku.

Allah mengajarkan kepadaku, bahwa husnuzon merupakan cara yang paling utama dalam menghadapi segala ujian yang menimpa.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan ‘kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji” (Al Ankabut : 2)
Ujian yang telah Allah berikan kepadaku pada awal masa SMA ku, menjadi gerbang perubahan hidupku. Alhamdulillah. Seperti halnya sekolah, iman pun akan bertingkat jika kita berhasil melewati ujian, dan tentunya semakin tinggi iman, maka akan semakin tinggi ujian yang diberikan.

Kembali kusampaikan kepada diriku
 “Lukman, bahwa ujian mu bukan hanya musibah semata, segala nikmat yang Allah berikan juga ujian bagimu”
Yah….begitulah seharusnya hidup, segala yang ada di dunia ini merupakan ujian dari Allah. Maka, yang perlu kita lakukan hanyalah husnuzon. Berprasangka berbaik kepadanya, bahwa ujian yang diberikan harus dimaksimalkan dalam penyelesaian yang selalu akan berakhir dalam kebaikan.
Maka, jangan pernah meminta diberhentikan dalam ujian. Mintalah kepada Allah agar dikuatkan dalam menghadapi segala ujian. Yaa rabbana, kuatkan lah kami dalam mengemban amanah di dunia ini aamiin

Kuakhiri tulisan ini dengan menulis motto hidupku

“Husnuzon aja, Allah tau yang terbaik”

Bekasi, 12 Juli 2019

Komentar

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca, semoga dapat mengambil hikmah ya. Silahkan sebar jika dirasa bermanfaat hehe. Temukan aku di @mlukman215(instagram)

Postingan Populer