Bukan robot, perasaan
Yaps, memimpin ialah menderita.
Bagi beberapa orang hal ini dapat menjadi cambukan dan bagi beberapa orang bahkan tidak mempedulikannya
Bagi beberapa orang hal ini dapat menjadi cambukan dan bagi beberapa orang bahkan tidak mempedulikannya
Bagimu yang rela mengambil peran, walau tau ini menderita demi membawa perubahan, kamu hebat
mungkin, tak sedikit juga yang mengambil peran tapi tak mau menderita, hanya demi mendapat nama dan disanjung kata bahwa dia lah sang penguasa.
Memimpin, menderita. Baru saja kurasakan lagi bahwa memimpin ialah menderita. Ia yang seharusnya berpikir lebih banyak diapresiasi, namun tak sedikit mereka yang memimpin lah yang tak dihargai.
Ia yang berkorban lebih banyak seharusnya diapresiasi, namun tak jarang ku melihat mereka yang tak tau apa apa vokal bicara di depan orang ini.
Memimpin, menderita. Tak jarang fisik dilupakan, namun lebih sering jasanya terlupakan.
Mereka yang harus selalu menjadi gudang semangat bagi para anggotanya pun terkadang butuh sokongan. Ia yang seharusnya merancang konsep pun tak jarang dicaci oleh para teman temannya atas tanpa memikirkan perasaan. Namun, karena memimipin menderita.....maka pil pahit tersebut hanya bisa ditelan dengan paksa.
Memimpin, menderita. Selamat mengais banyak pahala dalam segala kegiatannya, luruskan niat mu agar penderitaanmu bisa menjadi terhormat bagi para penduduk langit dan bumi. Hanya keikhlasan dan juga niat yang lurus agar perjalanan memimpin ini bisa berjalan dengan lancar sampai akhir.
Pesanku untuk teman teman yang memiliki pemimpin.
Apresiasi lah dirinya, karena ia lebih sering memikirkan dirimu dibandingkan dirimu memikirkan dirinya
tak perlu banyak hal bagi sang pemimpin ikhlas agar bisa menerima segala penderitaanya, cukup apresiasi ikhlas dari sebuah tim lah yang membuatnya terus bergulir menyebar kebermanfaatan.
Ps, tulisan ini terisnpirasi dari kejadian yang terjadi pada diriku akhir akhir ini
-Bandung, 11 Maret 2020
-Bandung
Mantaaap... Jadi lebih semangat
BalasHapus