Bergerak, istiqomah kah ? Luruskan hatimu (3)

Lagi-lagi, dakwah akan mengambil segalanya darimu. Yah, mungkin itu yang mungkin sedang kurasakan, walau belum seberapa perjuanganku sebenarnya

Seketika diriku teringat quotes hebat dari K.H Rahmat Abdullah



"Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.“

(Syaikhut Tarbiyah, K.H. Rahmat Abdullah)


Hari ini, melalui pergerakan khidmat pesantren ku, aku merasakan bagaimana dakwah mengambil bagian dari diri ini, persiapan nan panjang serta pelaksanaan yang begitu dinamis, membuat diriku cukup ketetaran menghadapi sesuatunya. Pun ditambah dengan amanah ku di sini yang dirasa cukup berat (menurutku sih gitu, karena aku masih cupu) porsi berpikir dipaksa lebih dibanding sebelumnya, waktu ku harus dioptimalkan terhadapnya, dan tentunya hak hak badanku pun lebih sering diarahkan kepadanya pula. -nya yang kumaksud disini ialah bagian dari khidmatku.


Perjalanan panjang yang kami lalui, tak sedikit membuat kami semua kehilangan kendali terkadang (bisa akhir baik,bisa buruk). Yang kurasakan adalah, bagaimana keikhlasan jadi poin utama dalam bergerak di dakwah ini. Siapapun yang menyatakan dirinya ikhlas akan jalan ini, maka tidak akan meminta impas pada mereka yang dirasa kurang kerjanya,tidak akan mengharap pada mereka yang bisa dipinta, karena itulah dakwah.....dakwah adalah cinta, dia akan bertanya padamu seikhlas apa dirimu berjalan dan berkegiatan atasnya.
Ditambah dengan hati manusia yang selalu fluktuatif, tak jarang terkadang komunikasi antar lawan jenis membuat kami perlu mempertanggungjawabkan bukti konkrit keikhlasan itu sendiri, dimana hati kita dan dimana niat kita melaksanakan kegiatan ini.


Lika liku dakwah mulai terasa.
Dan bagiku, banyak kurasa karena akhwat
Mulai dari harus menjaga hati, jika berlebihan nyaman akan muncul jatuh hati
Jika kurang, konsolidasi tak kan tercapai dan etos kerja tak akan muncul.
Ada yang bilang "tak usah lah berperasaan" tapi lagi lagi teori tersebut terbantahkan karena perlu kukatakan kita manusia  yang bekerja dengan jiwa dan raga, bukan robot yang bekerja tanpa karsa.
Dasar manusia. Lagi-lagi segala permasalahan hati harus dikembalikan kepada sang pemilik hati.

Segala hal di dunia ini lagi lagi dipermasalahkan dalam sebuah bagian yaitu hati, jika baik hatinya maka baik segalanya.

Sudahlah, tak perlu tau bagaimana ikhlasku, yang kutau adalah jika memang ku ikhlas menjalani pasti aku akan terus bergulir mau lelah jiwa raga atau tidak sama sekali. Pembuktian lah yang sebenarnya Allah butuhkan dalam menguji keigigihan ku dalam latihan menjadi mujahid dakwah ini.

 Isy karima aw mut syahidan, beban ku belum seberapa. Rasul dan sahabat zaman dulu merasakan hal yang lebih dari apa yang kurasakan sekarang ini.


Lagi-lagi, cinta akan mengambil segalanya dari mu. Mari kita tutup dengan doa

Yaa Muqalibal Quluub, tsabit qalbi ala diiniik....

-Bandung 10 Maret 2020
Allahuma shali ala Muhammad wa ala ali Muhammad

Komentar

Postingan Populer