Us, not me, nor you

 "Ras....Percaya deh sama aku"

Lelaki itu memasang muka penuh harap kepada Laras, memecah kesunyian malam hari ditengah hutan kota yang sepi.


"Dan.......i've got trust issues. Please understand me" 

Laras menatap kembali mata Hidan setelah memejamkan mata dan tersadar dari memori masa lalunya yang membekas, ia punya luka mendalam tentang kepercayaan.


Hidan menghela napas, lalu berkata

"Okei Ras....so what can i do to get your trust ?"


Laras menggeleng sembari berkata

"I don't know.....but...."

Ia seketika terdiam....takut menyampaikan kalimat setelahnya


Hidan nampak bingung, kelopak matanya membesar

"But what ras ? Aku harus ngapain ? Please tell me"

Nada bicaranya melirih, penuh harap. Hidan ingin membuktikan bahwa ia berbeda dari yang lain.


Laras menghela napas panjang seakan mempersiapkan diri dan berkata

"Okei....Dan....as long as i know.... trust is earned...not given. How can i trust you....kalau kamupun masih begini ? First thing first, aku memang percaya kamu....but at some moment, aku kembali negative thinking. I just need a reform of a good communication. Would you?"

Laras tersenyum pada akhir kalimatnya

 Ia jelas tau bahwa Hidan tidak seperti yang lain...namun menurutnya, komunikasi merupakan salah satu bentuk pembuktian agar ia bisa percaya ke Hidan


"As simple as that ? Okei. i'll do that thing for you. I'm sorry ras, maaf sebelumnya aku belum terbiasa dengan pola komunikasi yang seperti ini. Lingkungan ku ngebuat aku sedikit cuek hehe. Next, aku bakal berusaha lebih baik lagi"

 Gurauannga di akhir mencairkan suasana

 Ia mengakui bahwa ia cuek dan mau berubah agar keduanya lebih nyaman


""Maaf aku gabisa ngasih kepercayaan ku...tapi kamu bisa ngebuktiin kalo aku bisa percaya ke kamu, terimakasih ya dan, udah mau berjuang "

Laras mengakhiri kalimatnya sembari tersenyum kepada Hidan


Dinginnya kursi taman di hutan kota, tak terasa bagi mereka berdua, karena hangatnya suasana telah menyelimuti dua muda mudi tersebut.

_____________________


Namanya makhluk, pasti selalu ada kurangnya. Cuma bakal ngasih, kalau ada buktinya.


Tapi Allah, gaapernah cape ngasih apa yang kita pengen. Padahal dosa bejibun, kewajiban kadang lupa, maunya banyak banget, tapi lagi-lagi Allah masih sayang sama kita 😭


Bandung 22 Februari 2022


Komentar

Postingan Populer