Kanebo Kering


In ahsantum ahsantum, wa inn asa'tum falaha

Allah telah sebutkan pada Al Isra, bahwa kebaikan akan kembali pada diri sendiri pun juga dengan keburukan akan kembali pada diri sendiri.
Maka sejatinya, sebagai seorang muslim haruslah memahami bahwa baik yang Allah inginkan bukan hanya baik dalam ibadah mahdah saja, melainkan juga baik pada bentuk muamalah.

“Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya” H.R Muslim

Merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Aku sendiri melihat bahwa hal ini sebagai bentuk keramahan, bentuk kesenangan, bentuk canda tawa seorang muslim pada muslim lainnya.

"Nahnu du'a qobla kulli syai in"

 setiap kita adalah dai sebelum menjadi apapun. Sebagai seorang da'i haruslah bisa menjadi inklusif, haruslah berusaha menjadi orang yang bisa diterima siapapun. Kalau kata Aa Gym mengutip dari hadits rasul, seorang muslim haruslah Halaqosa. Hayyin Layyin Qorrib Sahl.


Hayyin yang bermakna tenang dan menenangkan bagi orang-orang tidak membuat orang takut padanya. 

Layyin yang bermakna lemah lembut pada orang, dengan standar pergaulan yang ada pada lingkungannya, bisa menyesuaikan sesuai dengan personal boundaries nya sendiri. 

Qorib yang bermakna ramah dan sering menebar senyum pada sesama, selalu menyebar salam pada sesama muslim (amalan yang mulai menghilang di zaman ini). 

Sahl yang bermakna memudahkan urusan orang lain, tidak merumitkan masalah yang sederhana, tidak merasa bahwa dirinya lah pusat alam semesta ini....alangkah indahnya jika setiap dosen pembimbing memiliki sifat Sahl.

Dulu, aku pernah bertemu mentor yang senantiasa menebar senyum dan salam pada muslim yang ia temui saat perjalanannya menuju masjid.

"Oh, ini yang islam ajarkan" pikirku. Semenjak itu, aku selalu berusaha menjadi seperti dirinya sesuai dengan hadits rasul

“Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR. Muslim)

Hari demi hari kulalui dengan mengucap salam pada tiap orang yang kutemui di masjid, hingga satu waktu aku bertemu seseorang yang tidak merespons salamku dan ketus terhadapku.....mungkin karena memang kurang beriman, aku langsung berhenti mengamalkan hal tersebut. Ingin mencoba, namun selalu khawatir.

Sedih rasanya jika seorang muslim tidak berusaha menjadi baik pada sesama. Omongannya jujur, tapi menyakiti. Omongannya sesuai fakta, tapi caranya tidak bermakna. Diajak bergurau agar santai, malah membantai dengan dalih "jangan kebanyakan melakukan hal sia-sia"

Tidak, tidak termasuk sia-sia niat kita membuat orang tertawa, bahagia, penuh kebahagiaan di hari ini. Bisa jadi, hari-harinya yang penuh drama bisa menjadi sirna karena candamu yang penuh tawa. Apa salah kita bercanda ? Dengan niat menebar kebahagiaan pada sesama.

Innamal a'malu bin niyah

INTINYA GAES. JADI MUSLIM JAN KAKU BET YA ALLAH KEK KANEBO KERING. BOLEH KOK ASIK, ASAL JANGAN NYAKITIN HATI, ASAL JANGAN NGEREPOTIN ORANG, ASAL SESUAI SYARIATTT. BINGUNGG ? HAYU BELAJAR TEROSS YUUU~

MARI BERSAMA TUMBUHKAN DAN MUNCULKAN MUSLIM YANG ASIK DAN BISA DITERIMA DI DUNIA YANG PENUH KEABU ABUAN~

Membuat orang bahagia, juga pahala kok😇

Komentar

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca, semoga dapat mengambil hikmah ya. Silahkan sebar jika dirasa bermanfaat hehe. Temukan aku di @mlukman215(instagram)

Postingan Populer