Waktu

 Cahaya mentari menyambut pagi, jarum menunjuk ke angka 8 pada jam bulat berwarna biru rumahku. Kudatangi kamar mama sembari berkata "ma, beli gorengan yuk"


Hari ini, merupakan hari pertama ku di rumah lagi setelah sekian bulan aku tidak pulang.


Kuajak mama berjalan-jalan di pagi hari, cerahnya mentari menyinari jalanan bagi kami berdua, entah kenapa langit sangat cerah walaupun akhir-akhir ini terbiasa hujan. Kulakukan obrolan kecil kepada mama, tentang pencapaian beberapa bulan ini, kejadian yang terjadi di tempatku, pun sama dengan mamaku menceritakan hal-hal remeh yang membuat kami bahagia. Sembari menggandeng mama di kerumunan orang lalulalang yang terkadang membuat mereka mengernyitkan dahi, mungkin aneh bagi mereka jika seorang pria berumur 23 tahun menggenggam tangan ibunya di pagi hari. Entahlah, mungkin bagi mereka aneh karena tidak terbiasa....tapi ini sangat nyaman untukku. Kami membeli gorengan di tempat biasa, walau yang kuinginkan habis tapi tak sedikitpun aku kecewa karena aku sadar yang kubutuhkan bukan gorengan, tapi momen bersama mamaku tanpa handphone di tangan dan tanpa gangguan apapun.


Aku merasa lebih bahagia hari ini entah kenapa. Sedikitnya kesempatan bertemu mama membuat momen ini terasa lebih berharga. Aku jadi paham bahwa terkadang jarak bukan hanya membuat jauh, tapi juga membuat kita lebih menghargai waktu, menciptakan momen. Ya, Allah ciptakan jarak pasti karena ada sebab. Jarak, membuat kita semua ikhtiar untuk mencapai suatu hal. Jarak, menciptakan momen agar kita lebih menghargai waktu dengan orang tercinta, orang yang kita sayangi.


Kapan terakhir kali kita menggunakan waktu berdua bersama orang tersayang ? Setelah waktu yang begitu panjang kita sibukkan untuk mengurusi kerjaan dan tugas-tugas harian, luangkanlah waktu untuk mereka. Ciptakan momen, ciptakan kenangan. Sekarang, waktu terasa begitu berharga karena jarak dan kesibukkan telah ada di tengah-tengah kita. Hargailah waktu. Hargailah jarak.


Ternyata, tak semua hambatan membuat kita kesulitan. Semua tergantung sudut pandang. Bersyukurlah.


"Demi masa."

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.


(QS. Al-'Asr 103: Ayat 1-3)



Komentar

Postingan Populer