Kepastian

 Berapa banyak Allah menyebutkan kalimat yang mirip dengan


وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."


Di Al Qur'an ? Aku tak tahu pastinya, tapi yang pasti banyak.


Allah selalu senantiasa mengingatkan kepada manusia yang beriman dan berbuat baik bahwa balasan mereka ialah surga. Jual beli yang tidak akan pernah merugi, tidak akan merugi sama sekali. 


Aku jadi berpikir, apakah ini yang dilakukan Allah karena Allah tahu makhluknya, merupakan makhluk yang senantiasa membutuhkan balasan, makhluk yang selalu membutukan timbal balik atas usahanya, maka Allah beritahu bahwa ia akan berika balasan di dunia lewat hikmah (bagi mereka yang berpikir) dan balasan di akhirat melalui nikmat-nikmatnya yang Allah sampaikan melalui kalamnya.


Allah, mengulang-ngulang kalimat tersebut agar membuat kita semua yakin bahwa ini semua ialah keniscayaan. Allah, pasti akan memberinya....pasti.


Ialah manusia, makhluk yang senantiasa butuh kepastian. Allah yang paling mengerti betul tentang makhluknya, bahwa mereka benar-benar membutuhkan kepastian agar senantiasa bergerak dengan ikhlas, agar beramal mastathatum dengan menyampaikan kalimat tersebut berkali-kali.


Pemikiran ini muncul karena pikiran ku sedang liar memikirkan "mengapa manusia butuh kepastian ? Mengapa mereka selalu meminta jaminan ? Apakah ini fitrahnya?"


Semakin membuatku yakin, bahwa memang setiap orang butuh kepastian akan hal-hal yang telah dilakukannya, berakhir baik, atau buruk. 


Allah menjamin surga, bagi mereka yang mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya. Kepastian tersebut ditulis di Al Qur'an. Allah memberikan kepastian.


Maka, wajarkah manusia juga selalu meminta kepastian ?

Namun, kepastian seperti apa yang harus mereka jaminkan ?

Kepastian seperti apa yang harus mereka minta ?

Bukankah kata Ali "Aku sudah pernah merasakan semua kesedihan dalam hidup, dan yang paling mengecewakan/menyedihkan ialah berharap pada manusia"


Berharap pada Allah, tentu yang utama, namun saat bermuamalah, wajar sekali jika kita meminta kepastian dengan meminta jaminan yang berbentuk janji. Maka, tidaklah termasuk munafik orang-orang yang melaksanakan janjinya.



Ialah Allah, yang tidak akan pernah melanggar janjinya melalui kalam-kalamnya. Beruntunglah orang-orang yang juga berusaha bertindak jujur dan amanah, karena itu yang Allah ajarkan melalui kalamnya.


-Bandung, 24 September 2022

Komentar

Postingan Populer